Assalamualaikum kawan, semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah swt. Jadi saya mau share nih mengenai aktivitas saya weekend lalu dimana saya berkesempatan hadir pada acara JAKHUMFEST (Jakarta Humanity Festival) 2020 di M Bloc Space pada tgl 26 Januari 2020 yang ternyata acara ini sudah digelar sejak tahun 2019. Berasa telat banget baru tahunya sekarang nih. Acara dengan beragam aktivitas yang begitu dekat dengan para kaum millenial seperti saya (saya termasuk generasi millenial kok) untuk lebih peduli pada isu-isu sosial, lingkungan dan kemanusiaan melalui berbagai aktivitas.
Beragam Aktivitas Seru di JAKHUMFEST
Ternyata banyak banget lho aktivitas yang dapat kita lakukan diacara ini, jadi siapapun yang datang ke JAKHUMFEST bisa ikut terlibat didalamnya. Diantaranya ada Sound of Humanity yang menghadirkan musisi seperti Navicula, Chiki Fawzi dan V1mast yang musik-musiknya menyuarakan isu-isu sosial, lingkungan dan kemanusiaan. Lalu ada HumaniTalk dimana para kaum millenial diajak untuk sharing mengenai lingkungan dan kerelawanan bersama para public figure dan pakar di bidangnya masing-masing.
Di JAKHUMFEST 2020 dihadirkan juga beberapa karya para fotografer kemanusiaan Dompet Dhuafa melalui pameran foto dan video Humanity Exposure. Dari sebuah foto terpampang dengan jelas bagaimana sebuah perjuangan tak kenal lelah dan semangat yang begitu kuat untuk membantu mereka yang terkena bencana. Aksi kemanusiaan yang patut diapresiasi dan menurut saya sebuah dokumentasi terhadap beragam aksi-aksi heroik mampu menyadarkan siapapun bahwa diluar sana ada begitu banyak orang-orang yang butuh bantuan dan pertolongan dari kita semua yang masih berkecukupan dalam segala hal.
Selain beragam acara yang saya sebutkan diatas, saya berkesempatan untuk bisa ambil bagian dalam workshop Melukis Payung bersama Chiki Fawzi yang tentu saja ini menjadi pengalaman tersendiri bagi saya untuk bisa menyalurkan jiwa seni saya melalui sebuah lukisan, karya saya juga saya post di instagram Jizz62 dan jangan lupa difollow ya. Workshopnya sendiri dibuat dengan inspirasi dari para pelukis payung di Yogya. Mereka sendiri juga merupakan para penerima manfaat dari program binaan Dompet Dhuafa dan untuk payung lukisnya sendiri ternyata pernah di eksport pada beberapa acara di beberapa negara. Saya sendiri yakin hasil lukisan saya tidak terlalu jelek, setidaknya tidak mengecawakan walau tidak dilirik sedikitpun oleh Chiki Fawzi. Setidaknya setiap goresan yang saya curahkan diatas payung menuangkan segala keresahan isi hati saya, tarikan garis yang begitu kuat menandakan keyakinan atas apa yang saya kerjakan. Sepertinya saya ada bakat melukis deh setelah mengikuti workshop melukis payung.
Saatnya Para Millenial Lebih Peduli
Serunya lagi siapapun yang datang ke JAKHUMFEST dapat ikut serta berdonasi. Jadi mereka-mereka yang ikut menyaksikan para musisi perform secara tidak langsung sudah ikut berdonasi, karena setiap penjualan tiket JAKHUMFEST akan didonasikan pada program kemanusiaan dan lingkungan Dompet Dhuafa. Untuk tiketnya sendiri yang ingin melihat para musisi tampil hanya dikenakan biaya sebesar Rp. 50.000,- saja dan yang belum sempat beli via online ternyata bisa dilakukan pembelian dilokasi JAKHUMFEST berlangsung.
Dengan acara-acara seperti ini saya yakin akan semakin banyak para millenial yang akan lebih peduli terhadap permasalahan sosial kemanusiaan dan lingkungan. Setidaknya kita semua yang masih hidup kembali diingatkan untuk tidak egois dengan hanya memikirkan diri sendiri. Saatnya lebih peduli terhadap alam karena sudah banyak tanda-tanda kerusakan yang diperlihatkan oleh Sang Pencipta. Setidaknya ini juga menjadi renungan tersendiri bagi saya untuk lebih peduli terhadapa bumi yang dipijak.
#Jakhumfest2020
#BloggerJakhumfest2020
Komentar
Posting Komentar