Adakah diantara teman-teman yang masih buang sampah sembarangan? Atau setidaknya pernah melihat seseorang membuang sampah semaunya, misalnya melihat sampah berserakan dimana-mana gitu. Kalau jawabannya ya, berarti sama ya dengan saya yang lumayan sering melihat sampah di jalan raya. Sepertinya banyak sekali sampah yang tidak dikelola dengan baik sejauh yang saya lihat sampai detik ini. Ternyata dengan banyaknya sampah yang tidak terurus merupakan awal mulanya penyakit yang bisa hinggap di tubuh manusia lho. Untuk itu perlu dikelola dengan baik sampah yang ada, seperti apa yang telah dirintis oleh Start Up NVRO.
Pendidikan Karakter Melalui Pengolahan Sampah Domestik
Berangkat dari kepedulian tinggi akan banyaknya sampah domestik atau sampah yang berasal dari aktivitas rumah tangga, maka hadirlah NVRO yang fokusnya bergerak dalam bidang pendidikan karakter (character building) melalui pengolahan sampah domestic (waste management). Saya mengenal Start Up NVRO saat dilangsungkannya press conference pada tgl 31 Agustus 2022 lalu di Astha Distric 8. Hadir juga beberapa founder NVRO termasuk Chief Executive Office of PT. Enviro Visi Nuswantoro yaitu Bapak Kirdianto Hrisikesa Putra. Pak Kirdi mengatakan bahwa kesadaran akan sampah perlu dikelola dengan baik, bahkan kalau perlu bisa dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat. Ternyata pengelolaan sampah masih rendah di negara berkembang termasuk di Indonesia sendiri.
Hal ini melihat dari data tahun 2020 yang mencatat bahwa ada sebanyak 67,8 juta ton timbunan sampah, dimana merujuk pada data Statistik Lingkungan Hidup Indonesia yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) hanya ada sekitar 1,2% rumah tangga yang mendaur ulang sampahnya. Itu berarti harus ada yang peduli akan sampah yang mesti dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah sosial, lingkungan, kesehatan dan masalah lainnya.
Penggalangan Dana via NFT
NVRO sendiri selain berfokus pada pengolahan sampah domestik ternyata memiliki kepedulian yang tinggi akan pembangunan karakter anak-anak di sekolah, termasuk bagaimana mengedukasi mereka dalam pengolahan sampah. Akan ada program Goes to School yang akan dijalankan ke seluruh Indonesia. Untuk dapat menjalankan beberapa programnya, tentu diperlukan dana yang tidak sedikit, untuk itu NVRO punya cara tersendiri dalam hal penggalangan dana operasional. Nantinya akan ada kompetisi NFT, dimana karya sang kreator akan dijual di market place open sea. Hasil dari penjualannya akan masuk mendanai program-programnya NVRO dan juga sang kreator dapat royalti dari penjualan NFT.
NVRO Goes To School
Ada beberapa program yang telah dicanangkan oleh NVRO sendiri dalam waktu dekat. Seperti halnya NVRO goes to school, NVRO goes to kampong, Seminar Online, Point Center NVRO untuk penampungan sampah yang didapat dari sekolah dan perumahan serta akan diadakannya NVRO Services B2B. Salah satu program yang sudah jalan yaitu NVRO Goes To School di SMA 12 Tangerang Selatan, dimana NVRO menyelenggarakan seminar pembentukan character building dan pengolahan sampah. Termasuk juga mengenalkan Konsep 3R (Reduce, Reuse dan Recycling). Nantinya akan ada pendampingan selama 3 bulan untuk sekolah tersebut.
Pembangunan Karakter dan Pelestarian Lingkungan
Semoga niat baik untuk dapat terus melestarikan lingkungan dapat terus berjalan, semangatnya sudah dimulai dengan pembangunan karakter yang dimulai dari sekolah-sekolah di Indonesia. Pembangunan karakter pada anak-anak memang langkah awal yang tepat agar sang anak mempunyai perilaku sadar sampah, untuk itu pentingnya ditanamkan sejak dini. Saat saya ke Singapura saja, sejauh mata memandang tidak ada sampah yang terlihat berserakan, kalau mereka bisa kenapa kita tidak. Jangan sampai masalah sampah yang terus berlarut ini nantinya hanya akan menyalahkan pihak-pihak tertentu, untuk itu NVRO hadir agar nantinya semakin banyak masyarakat kita yang semakin sadar akan dampak buruk yang ditimbulkan jika sampah tidak dikelola dengan baik. Yuk mulai dari diri sendiri untuk tidak buang sampah sembarang, sebisa mungkin sudah bisa memilah mana sampah yang bisa didaur ulang. Semua ini demi kelestarian lingkungan dan generasi kita selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar