Assalamualaikum semua, kali ini saya ingin membahas sesuatu yang berbeda, yang Insya Allah akan membawa manfaat untuk kita hidup di dunia dan di akhirat kelak. Alhamdulillah saya bersama para blogger lainnya berkesempatan hadir dan menyaksikan langsung beragam aktivitas yang berada di kawasan Zona Madina binaan Dompet Dhuafa (DD) yang berlokasi di Parung sekaligus memperkenalkan lebih detail apa itu Wake Up Wakaf termasuk pengelolaan wakaf produktif yang sangat potensial untuk umat Muslim serta siapa saja yang dapat merasakan langsung dari wakaf itu sendiri.
Acara dibuka oleh pembacaan Tilawah Al-Qur'an dari perwakilan siswa Hafidz Pesantren E-Tahfidz Smart Ekselensia DD. Lalu diilanjutkan dengan sambutan oleh Bapak Yuli Pujihardi selaku Dir. Mobilisasi ZIS DD dan Dir. Kawasan Zona Madina DD dimana beliau mengatakan bahwa saat ini pilar DD terdiri dari Sekolah, Sosial Kemanusiaan, Rumah Sehat Terpadu DD, ada kawasan ekonomi, ada kawasan budaya yang semua dananya bersumber dari Zakat, Infaq, Sadaqah serta Wakaf. Tidak semua orang tahu bahwa ada wakaf produktif dan wakaf sosial yang ternyata manfaatnya banyak sekali.
Saya sangat tertarik dengan pembahasan mengenai Wake Up Wakaf dimana selama ini memang mindsetnya pada masyarakat luas masih tertumpu pada 3M yaitu Makam, Masjid dan Madrasah seperti apa yang dikatakan oleh Bapak Boby P. Manulang selaku GM. Wakaf Dompet Dhuafa. Tapi sebetulnya objek Wakaf ternyata bisa diperuntukkan selain 3M ini, wakaf diidentikkan sebagai donasi yang diperuntukkan untuk penunjang sarana ibadah.
Yang pertama: Wakaf itu identik dengan ibadahnya orang kaya jadi sebagian dari kita berpikir bahwa mesti punya duit banyak dulu deh baru bisa Wakaf tapi ternyata pemikiran itu salah.
Yang kedua: wakaf itu dikerjakan dengan bilangan-bilangan besar (besar malunya), seperti contohnya masak sih wakaf cuma sepuluh ribu doang, gengsi dong. Padahal hanya dengan Sepuluh Ribu saja kita sudah bisa berWakaf. Subhanallah ya dan pemahaman-pemahaman seperti ini yang harus ditumbuhkan kemasyarakat luas.
Yang ketiga: Dari mindset yang pertama dan kedua akhirnya muncullah pemahaman bahwa ya udah deh bayar Zakat dan Infaq dulu aja dan untuk Wakafnya nanti-nanti saja.
Akhirnya Wakaf di Indonesia sampai berpuluh-puluh tahun masih saja tidur, yang pada akhirnya untuk saat ini Wakaf dengan DD sedang menggalakkan yang namanya Wake Up Wakaf. Hal ini bertujuan untk pngembangan literasi agar masyrakat tahu bahwa banyak sekali manfaat mengenai Wakaf. Karena jujur saja bagi sebagian orang kalau tidak tahu manfaatnya maka orang akan malas untuk berwakaf.
- Saat ini masyarakat Indonesia masih mempunyai 3 Mindset, diantaranya:
Yang pertama: Wakaf itu identik dengan ibadahnya orang kaya jadi sebagian dari kita berpikir bahwa mesti punya duit banyak dulu deh baru bisa Wakaf tapi ternyata pemikiran itu salah.
Yang kedua: wakaf itu dikerjakan dengan bilangan-bilangan besar (besar malunya), seperti contohnya masak sih wakaf cuma sepuluh ribu doang, gengsi dong. Padahal hanya dengan Sepuluh Ribu saja kita sudah bisa berWakaf. Subhanallah ya dan pemahaman-pemahaman seperti ini yang harus ditumbuhkan kemasyarakat luas.
Yang ketiga: Dari mindset yang pertama dan kedua akhirnya muncullah pemahaman bahwa ya udah deh bayar Zakat dan Infaq dulu aja dan untuk Wakafnya nanti-nanti saja.
Akhirnya Wakaf di Indonesia sampai berpuluh-puluh tahun masih saja tidur, yang pada akhirnya untuk saat ini Wakaf dengan DD sedang menggalakkan yang namanya Wake Up Wakaf. Hal ini bertujuan untk pngembangan literasi agar masyrakat tahu bahwa banyak sekali manfaat mengenai Wakaf. Karena jujur saja bagi sebagian orang kalau tidak tahu manfaatnya maka orang akan malas untuk berwakaf.
Wakaf itu saat ini ingin dperkenalkan seindah mungkin seperti halnya Sedekah dan Zakat. Kita tidak perlu menunggu untuk kaya dan punya ratusan juta rupiah, karena ternyata uang puluhan ribu saja bisa lho jadi Sekolah atau Rumah Sakit yang pemanfaatannya untuk masyarakat luas. Jadi saat ini Wakaf harus beradaptasi dengan alam, beradaptasi dengan perkembangan hidup seperti teknologi, termasuk perkembangan budaya komunitas. Saat ini Wakaf harus masuk ke habbitnya masyarakat yang sedang marak saat ini. Wake Up Wakaf termasuk membidik sasaran millenial, karena DD susah merasakan bahwa hari ini mulai didekati oleh para golongan millenial.
Kalau boleh kita sadari bahwa kita saat ini cukup telat untuk memahami mengenai Wakaf, terutama Wakaf Produktif. Walau secara pemikiran sudah ada masyarakat Indonesia yang sejak dulu sudah berpikir produktif dalam Wakaf. Hal ini karena Wakaf belum merasa dianggap sebagai kewajiban, tidak banyak orang memilih Wakaf sebagai pilihan donasinya. Yang harus dipahami bahwa Wakaf itu keberlanjutan, sekali kita berwakaf entah itu sepuluh ribu, seratus ribu, satu juta atau hanya lima ribu sekalipun maka akan menghadirkan sebuah aset yang pemanfaatannya bisa berkelanjutan.
Salah satu contoh pemanfaatan berkelanjutan yang sudah dimanfaatkan masyarakat luas berupa Rumah Sehat Terpadu DD. Saya melihat secara langsung gimana pelayanannya terhadap pasien-pasien yang datang. Pelayanannya sudah terakreditasi bintang 5 karena melayani pasiennya sudah setara rumah sakit besar lainnya. Memang hanya profil pasiennya saja yang Dhuafa tapi pelayanannya tidak dibedakan satu dengan lainnya yang pasti dengan fasilitas terbaik yang dimilik Rumah Sehat Terpadu DD.
Tidak lupa saya juga mengunjungi beberapa tempat yang berada dibawah naungan Dompet Dhuafa, diantaranya Zona Madani dan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa. Terdapat Perpustakaan dengan beragam fasilitasnya yang super lengkap , Sekolah Guru Indonesia yang dimana tempat ini disiapkan untuk para Guru menjadi volunter dibeberapa pelosok Tanah Air, Asrama yang mampu menampung ratusan murid dari seluruh Indonesia dan beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti Laboratorium, Sarana Olahraga, Masjid, Taman dan Arena Bermain. Saya juga menyaksikan secara langsung beberapa murid menjalankan aktivitasnya yang semoga kelak nanti mereka semua mampu menggapai apa yang mereka cita-citakan. Amin.
Yuk mulai sekarang dan sedini mungkin ikut serta dalam Wakaf, berapapun besarnya karena yang terpenting ikhlas. Untuk info lebih lanjut mengenai Wakaf, kalian bisa cek https://www.dompetdhuafa.org/ dan https://donasi.tabungwakaf.com/. Saya yakin berapapun besarnya akan sangat bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan. Sebagai info tambahan saja hingga saat ini Wakaf Dompet Dhuafa sudah memiliki beberapa aset wakaf produktif seperti Rumah Sakit, Sekolah, Kebun dan Masjid. Dimana semua aset wakaf dikelola secara produktif surplus wakafnya yang digunakan untuk mauquf alaihi/penerima manfaat pada program pendidikan, kesehata, ekonomi dan sosial umum Dompet Dhuafa.
Kalau boleh kita sadari bahwa kita saat ini cukup telat untuk memahami mengenai Wakaf, terutama Wakaf Produktif. Walau secara pemikiran sudah ada masyarakat Indonesia yang sejak dulu sudah berpikir produktif dalam Wakaf. Hal ini karena Wakaf belum merasa dianggap sebagai kewajiban, tidak banyak orang memilih Wakaf sebagai pilihan donasinya. Yang harus dipahami bahwa Wakaf itu keberlanjutan, sekali kita berwakaf entah itu sepuluh ribu, seratus ribu, satu juta atau hanya lima ribu sekalipun maka akan menghadirkan sebuah aset yang pemanfaatannya bisa berkelanjutan.
Salah satu contoh pemanfaatan berkelanjutan yang sudah dimanfaatkan masyarakat luas berupa Rumah Sehat Terpadu DD. Saya melihat secara langsung gimana pelayanannya terhadap pasien-pasien yang datang. Pelayanannya sudah terakreditasi bintang 5 karena melayani pasiennya sudah setara rumah sakit besar lainnya. Memang hanya profil pasiennya saja yang Dhuafa tapi pelayanannya tidak dibedakan satu dengan lainnya yang pasti dengan fasilitas terbaik yang dimilik Rumah Sehat Terpadu DD.
Tidak lupa saya juga mengunjungi beberapa tempat yang berada dibawah naungan Dompet Dhuafa, diantaranya Zona Madani dan Lembaga Pengembangan Insani Dompet Dhuafa. Terdapat Perpustakaan dengan beragam fasilitasnya yang super lengkap , Sekolah Guru Indonesia yang dimana tempat ini disiapkan untuk para Guru menjadi volunter dibeberapa pelosok Tanah Air, Asrama yang mampu menampung ratusan murid dari seluruh Indonesia dan beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti Laboratorium, Sarana Olahraga, Masjid, Taman dan Arena Bermain. Saya juga menyaksikan secara langsung beberapa murid menjalankan aktivitasnya yang semoga kelak nanti mereka semua mampu menggapai apa yang mereka cita-citakan. Amin.
Yuk mulai sekarang dan sedini mungkin ikut serta dalam Wakaf, berapapun besarnya karena yang terpenting ikhlas. Untuk info lebih lanjut mengenai Wakaf, kalian bisa cek https://www.dompetdhuafa.org/ dan https://donasi.tabungwakaf.com/. Saya yakin berapapun besarnya akan sangat bermanfaat untuk mereka yang membutuhkan. Sebagai info tambahan saja hingga saat ini Wakaf Dompet Dhuafa sudah memiliki beberapa aset wakaf produktif seperti Rumah Sakit, Sekolah, Kebun dan Masjid. Dimana semua aset wakaf dikelola secara produktif surplus wakafnya yang digunakan untuk mauquf alaihi/penerima manfaat pada program pendidikan, kesehata, ekonomi dan sosial umum Dompet Dhuafa.
Ku baru tau ternyata ada Wakaf Produktif, thanks sharingnya
BalasHapus